Public speaking
Definisi public speaking.
Fungsi public speaking.
Mengembangkan kepercayaan diri saat public speaking.
Demam panggung adalah wajar
Rasa gugup biasanya kita rasakan sebelum melakukan hal yang penting, termasuk saat kita harus melakukan public speaking. Demam panggung itu sendiri adalah perasaan yang normal. Pada waktu kita stres atau tertekan, tubuh kita merespons dengan memproduksi hormon adrenalin yang berlebihan.
Semburan adrenalin menimbulkan reaksi yang berbeda pada diri setiap orang, dan tentunya hal ini dapat kita antisipasi dan atasi, antara lain:
a. Jantung berdegup lebih cepat dari biasanya.
Kita harus tenang dan berpikir positif dengan cara berdamai dengan diri kita melalui kata-kata positif seperti “ini hanya demam panggung, tenang”.
b. Keluar keringat berlebih di bagian tubuh tertentu seperti telapak tangan, wajah, atau ketiak.
menyekanya dengan tisu, tapi tidak terlalu sering, karena akan terlihat gugup di hadapan publik
c. Tangan menjadi gemetar.
memegang kertas catatan dengan ukuran kecil atau dengan membawa catatan dengan diberi alas kertas yang cukup tebal, sehingga getarannya tidak terlalu terlihat.
d. Lutut terasa lemas hingga terasa tidak sanggup menopang tubuh untuk berdiri.
Atasi dengan melakukan relaksasi fisik atau berjalan dan berdiri supaya lutut kita bisa menopang tubuh dengan baik.
e. Tenggorokan terasa tercekat sehingga suara menjadi parau, atau lebih buruk lagi: suara tidak bisa keluar.
Hindari minuman yang lengket seperti susu, sirup, atau teh manis.
f. Ingin buang air kecil secara berlebihan.
Bila hal ini terjadi, tetap tenang dan segera ke belakang. Tapi bila tidak mungkin menghentikan pembicaraan, sebaiknya tahan dengan mengalihkan konsentrasi ke acara, niscaya keinginan itu menghilang. Kita bisa juga mengatasi dengan mengurangi jumlah air yang diminum. Kita bisa minum bila haus tapi jumlahnya sedikit dikurangi.
Hal yang harus diperhatikan dalam public speaking
1. Intonasi
Intonasi merupakan tinggi-rendahnya nada bicara. Hal ini sangat penting dalam public speaking, sebab tinggi-rendahnya nada bicara dapat mempengaruhi makna pesan dan juga mempengaruhi suasana.
Nada tinggi memberikan kesan tegas, amarah, emosi, semangat, mendominasi, bersungguh-sungguh, dan serius. Sedangkan, nada rendah menciptakan kesan tenang, serius, sedih, pasrah, rahasia, lembut, hingga berwibawa.
Jangan sampai audiens salah tanggap karena intonasi yang keliru.
2. Vokal dan volume
Ketika sedang melakukan public speaking, berbicaralah dengan jelas dan lantang. Buka mulut lebar-lebar dan ucapkan setiap kata secara jelas. Biasakan memakai diksi yang tidak asing agar audiens mudah mengerti.
Volume suara juga dapat mempengaruhi suasana, naik-turunnya volume suara harus disesuaikan dengan pesan yang tengah disampaikan. Jangan sampai audiens terganggu dengan volume yang terlalu keras atau kebingungan karena suara yang terlalu kecil.
3. Pemilihan diksi
Pemilihan diksi atau kosa kata sangatlah penting kala berbicara di depan publik. Kenalilah audiens terlebih dahulu, sehingga kita bisa menentukan jenis diksi yang akan digunakan. Apakah harus menggunakan bahasa formal, bahasa sehari-hari, atau bahkan bahasa gaul, semua itu ditentukan dari audiens.
Jangan sampai mengucapkan kata-kata yang menyinggung satu pihak. Awasi juga kata yang bersifat ambigu atau memiliki banyak makna, sehingga audiens tidak salah paham.
4. Gestur
Gestur atau gerak tubuh merupakan komunikasi non-verbal yang sangat penting dalam public speaking lantaran dapat mempertegas pesan kepada audiens. Ketika berbicara di hadapan banyak orang, komunikasi non-verbal juga membantu audiens yang berada jauh dari pembicara/speaker untuk mengerti pesan yang disampaikan lewat gestur.
Ada baiknya gestur dilakukan secara sopan dan tidak berlebihan.
5. Mimik wajah
Mimik atau ekspresi wajah sangat penting dalam public speaking, karena ketika speaker sedang berbicara, pandangan audiens akan tertuju pada wajah speaker.
Jangan sampai mengeluarkan mimik wajah yang berlebihan. Biasakan untuk tersenyum, selalu bersikap ramah dan sopan.
6. Artikulasi
1. latihan mengucap huruf vokal dan konsonen dengan benar.
2. latih artikulasi anda dengan latihan membaca dengan suara dikeraskan.
3. latihan mengucap serangkaian kata kata sukar.
4. melatih kelenturan rahang mulut,bibir,dan lidah anda sebelum berbicara.
7. kostum
Penampilan yang pas dengan situasi dan menawan baik digunakan pembicara. Rapi, bersih, sesuai dengan suasana, dan enak untuk dilihat. Tidak perlu dengan pakaian mahal dan perhiasan atau aksesoris berlebihan. Dan harus disesuaikan dengan audiens.
Bagian public speaking
1. moderator
Moderator adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi (mengatur, memandu, menengahi) dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya dengan tujuan utamanya adalah agar diskusi dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara kondusif.
2. MC
MC artinya adalah “penguasa acara, pemandu acara, pengendali acara, pembawa acara, pengatur acara”. Dengan demikian, MC adalah orang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas kelancaran dan suksesnya suatu acara.
3. Orator
Orator merupakan seseorang yang bertanggung jawab melakukan orasi. Orator wajib memiliki kemampuan propaganda. Selain itu, mereka juga harus mampu dengan baik melakukan komunikasi massa.
4. pembaca berita
Pembaca berita adalah pembawa acara yang berperan membacakan berita. Dalam dunia modern, teknologi memungkinkan para jurnalis melakukan siaran langsung dari lokasi kejadian, sehingga mengurangi peran utama sang pembaca berita.
Teori dasar untuk memulai dan mengakhiri public speaking adalah melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pembukaan.
Ini merupakan kemampuan membuka, mengebrak, memecah suasana untuk memulai berbicara. Bisa melalui pembukaan dengan cerita lucu, dll. Hal pokok yang ditekankan disini adalah mengambil perhatian pendengar.
2. Pengantaran.
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan dengan perumpamaan, cerita aktual dimasyarakat yang sedang hangat, menarik perhatian lebih jauh untuk sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok yang akan kita bicarakan.
3. Isi.
Materi pokok diuraikan dan dibahas pada bagian ini. Penyampaian materi juga akan lebih bagus apabila disampaikan dengan contoh-contoh nyata.
4. Penutupan/Kesimpulan
Untuk mengakhiri pembicaraan biasanya ditutup dengan langkah langkah tindak lanjut, bisa berupa pesan, harapan, point-point yang penting dan kesimpulan. Jadi pembicaraan diakhiri dengan sempurna. Ada pembukaan dan ada penutupan.
Komentar
Posting Komentar